Selain sebagai media hiburan, film juga merupakan sumber inspirasi.
Bahkan beberapa di antaranya mempengaruhi isu sosial, hukum, dan
kehidupan bermasyarakat. Berikut ini
10 film yang dinilai telah membuat perubahan di dunia.
1. Super Size Me
Film
dokumenter perdana sutradara Morgan Spurlock ini melakukan percobaan
untuk melihat apa yang akan terjadi jika dia hanya makan makanan dari
McDonald selama sebulan. Hasilnya, berat badan Spurlock naik 20 pound,
mengalami depresi, dan kerusakan hati.
'Super Size Me' juga
meneliti cara makanan cepat saji itu dipasarkan, dan budaya gizi buruk
serta kecanduan yang dipromosikan restoran tersebut. Film yang dirilis
pada 2004 itu sukses besar dengan pendapatan US$ 30 juta dari modal yang
tak lebih dari US$ 2 juta. Film tersebut juga membantu untuk kembali
memicu kekhawatiran publik atas epidemi obesitas.
Kurang dari
enam minggu setelah 'Super Size Me' rilis, McDonald menghentikan pilihan
'Super Size' dari menu mereka (meskipun restoran tersebut menyangkal
bahwa langkah ini ada hubungannya dengan film). Dan sejak itu, McDonald
telah membuat langkah-langkah untuk menyertakan makanan alternatif yang
lebih sehat dalam menu mereka.
2. Rosetta
Meskipun
tidak terlalu terkenal, film yang disutradarai Jean-Pierre dan Luc
Dardenne itu menimbulkan sedikit keributan saat dirilis pada 1999 lalu.
Film ini bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Rosetta yang
meninggalkan rumah untuk melarikan diri ibunya yang seorang pecandu
alkohol.
Rosetta mencoba untuk menemukan pekerjaan, dan bertahan
hidup sendiri. Penggambaran perjuangan dalam karakternya terasa begitu
realistis hingga memenangkan Palm d'Or di Festival Film Cannes.
'Rosetta' juga mampu menginspirasi hukum baru di Belgia bahwa pengusaha
dilarang membayar pekerja remaja kurang dari upah minimum.
3. 2001: A Space Odyssey
Mungkin
sulit untuk dibayangkan sekarang, tapi ketika dirilis pada 1968, '2001:
A Space Odyssey' adalah salahsatu film paling inovatif, imajinatif, dan
benar-benar film membingungkan yang pernah dibuat. Film yang
disutradarai Stanley Kubrick itu juga mengambil bagian dalam misi ruang
angkasa ke Saturnus.
'2001: A Space Odyssey' dipuji karena
perhatian terhadap detail dan realisme ilmiah, seperti penggunaan
sejumlah teknologi yang diperkirakan seperti TV layar datar dan
perangkat lunak pengenalan suara.
Pengaruhnya terhadap film
kemudian beragam, namun yang paling penting merebut imajinasi publik
tentang kemungkinan perjalanan ke ruang angkasa. Saat para ilmuan NASA
dengan Apollo 11 mendaratkan diri di bulan setahun kemudian, para
astronot menggambarkan pemandangan di sana sebagai "persis seperti
(film) 2001."
4. Harlan County, USA
Film
dokumenter karya sutradara Barbara Kopple, 'Harlan County, USA' mungkin
memberikan dampak yang cukup besar usai dirilis. Film yang dibuat di
awal dekade 70-an itu membuat 180 penambang batu bara di pedesaan
Kentucky mogok kerja untuk menuntut kondisi kerja yang lebih aman, dan
pembayaran yang lebih baik.
Pemogokan itu urusan panjang dan
pahit, dengan sejumlah tindak kekerasan yang dialami para pekerja
sebagai konsekuensinya. Setelah salah satu dari penambang ditembak mati,
beberapa kompromi akhirnya tercapai.
Beberapa insiden kekerasan
itu dihindari hanya kru filmnya hadir sebagai saksi. Film ini
memenangkan Academy Awards untuk Best Documentary pada 1976.
Keberhasilannya membantu para penambang di Harlan County serta bagian
lain dari negara tersebut menumbuhkan kesadaran publik untuk menjamin
kondisi kerja yang lebih aman.
5. JFK
Film
yang berkisah tentang pembunuhan Presiden John F. Kennedy ini
disebut-sebut menjadi film paling kontroversial yang pernah dibuat
ketika dirilis pada 1991 silam. Bahkan sebelum dirilis, kritikus dan
sejarawan menyerang teori yang menuduh adanya konspirasi pemerintah di
balik pembunuhan Sang Presiden.
Sutradara Oliver Stone menerima
ancaman pembunuhan yang tak terhitung, dan Presiden MPAA bahkan menulis
sebuah artikel yang membandingkan dengan film propaganda perang Nazi.
Semua perhatian media berpengaruh pada kesuksesan film tersebut, dan
membantu untuk memulai kembali perdebatan mengenai apa yang sebenarnya
terjadi di Dallas pada 1963 silam.
Sebagai hasilnya, sebuah dewan
dibentuk untuk menginvestigasi pembunuhan tersebut. Mereka mengumpulkan
catatan sejarah yang terkait dengan pembunuhan, dan menyediakannya
sebagai informasi untuk umum. Namun lama-kelamaan berkas informasi
tersebut tak lagi diinformasikan, dan semua catatan yang tersisa tidak
akan dirilis sampai 2017.
6. The Thin Blue Line
Tidak
ada yang menyangkal 'The Thin Blue Line' mampu membuat perbedaan yang
sangat berpengaruh, setidaknya untuk kehidupan seseorang. Film yang
dirilis pada 1988 itu menceritakan kisah Randall Dale Adams, seorang
pria yang salah dihukum mati atas pembunuhan seorang perwira polisi
Dallas.
Menggunakan penelitian yang mendalam, sutradara Errol
Morris menggunakan film tersebut untuk menggambarkan bahwa saksi mata
dari kasus itu tidak dapat diandalkan. 'The Thin Blue Line' juga
mengungkapkan, sejumlah saksi-saksi lain dalam persidangan telah
melakukan sumpah palsu.
Adams akhirnya diberi kesempatan untuk
mengulang proses persidangan kasusnya. Hasilnya, ia dibebaskan dari
tuduhan pembunuhan, dan diberikan kembali kebebasannya. Film ini
sekarang dianggap sebagai gaya klasik dari genre dokumenter, dan
pendalaman investigasi di TKP sangat mempengaruhi film berikutnya, juga
acara televisi.
7. The Birth of A Nation
Film
karya sutradara D.W. Griffith yang dirilis pada 1915 silam ini masih
dikreditkan sebagai salah satu film paling berpengaruh yang pernah
dibuat. 'The Birth of A Nation' mengisahkan peristiwa seputar Perang
Saudara Amerika, pembunuhan Abraham Lincoln, dan pembentukan Ku Klux
Klan.
Film bisu ini sukses besar, namun kemudian berada di bawah
pengawasaan karena ketidakakuratan sejarah dan soal rasisme. Sejumlah
organisasi kemudian mengutuknya, termasuk NAACP dan film ini dilarang
rilis di sejumlah kota di AS.
Di Boston dan Philadelphia,
kerusuhan sering pecah. Setidaknya satu orang kulit putih dibunuh
seorang remaja berkulit hitam setelah melihat film tersebut.
Menurut
seorang wartawan, 'The Birth of a Nation' memberikan kontribusi dalam
sebagian besar reformasi Ku Klux Klan pada 1920-an, dan dikatakan bahwa
Klan tersebut menggunakan film sebagai alat perekrutan anggota selama
beberapa tahun.
8. Triumph of The Will
Triumph
of Will adalah contoh utama yang menunjukan bagaimana seni digunakan
untuk tujuan kejahatan. Film dokumenter tersebut menggambarkan tentang
Kongres Partai Nazi pada 1934 di Nuremberg, Jerman.
Film ini
merupakan propaganda yang disusun secara hati-hati yang dirancang untuk
memenangkan ideologi Adolf Hitler. Diawali dengan kedatangan sang
diktator dalam sebuah perayaan di kota, dan pidato oleh para pemimpin
Nazi, parade tentara SS, serta cuplikan dari banyak cara bahwa
orang-orang Jerman bersatu dalam mendukung Reich ketiga.
Film ini
sangat tidak disarankan untuk dipromosikan di luar Jerman. Namun,
'Triumph of Will' dianggap membantu mengungkap pribadi di sekitar
Hitler, serta menciptakan ilusi dukungan penuh untuk
kebijakan-kebijakannya.
9. The Battle of Algiers
Dirilis
pada 1966, 'The Battle of Algeirs' adalah salah satu film terbaik yang
jarang diketahui orang. Film ini berkisah tentang perang kebebasan
Aljazair pada 1950, ketika para revolusioner pejuang kemerdekaan memulai
kampanye gerilya melawan penjajah Prancis.
Karena dianggap
mengandung unsur provokasi, film ini dilarang tayang di Prancis selama
lima tahun setelah rilis, dan dikutuk oleh sejumlah pejabat pemerintah.
Dekade 60-an adalah masa dekolonisasi besar-besaran di seluruh dunia,
dan banyak yang mengklaim bahwa 'The Battle of Algiers' muncul sebagai
semacam manual untuk mengobarkan perang gerilya.
Kelompok-kelompok
seperti Black Panthers dan Tentara Republik Irlandia disebut-sebut
menggunakan beberapa taktik yang ada di film itu. 'The Battle of Algeirs
yang disutradarai Gillo Pontecorvo itu bahkan diputar di Pentagon pada
2003 sebagai contoh masalah yang dihadapi oleh militer AS di Irak.
10. An Inconvenient Truth
Film
dokumenter karya sutradara Davis Guggenheim ini bercerita tentang
Mantan Wakil Presiden AS Al Gore yang membahas kemungkinan bahaya
pemanasan global menjadi sebuah fenomena budaya. Selain menjadi film
dokumenter terlaris keempat tertinggi dalam sejarah AS, 'An Inconvenient
Truth' dianggap meningkatkan kesadaran akan masalah di seluruh dunia.
Isu perubahan iklim juga menjadi subjek utama perdebatan dalam kampanye politik berikutnya.
Dalam
beberapa tahun setelah film tersebut dirilis, 'An Inconvenient Truth'
menjadi rekomendasi untuk pejabat pemerintah di sejumlah negara Eropa.
Bahkan beberapa sekolah tinggi di AS juga menggunakan kontroversi dalam
film tersebut sebagai bagian dari kurikulum sains.(*)